Langsung ke konten utama
PENDIDIKAN SESUNGGUHNYA?
Haaaai para time traveler!
Apa kabar semuanya?
Pasti semua dalam keadaan waspada yaaa? hehe
Pandemi COVID-19 memang tengah memaksa kita untuk selalu waspada. Sehingga pemerintah pusat menghimbau masyarakat untuk tidak meninggalkan rumah tanpa alasan yang kuat. Tapi saya tidak akan membahas lebih jauh tentang apa itu COVID-19 atau cara membatasi penularan, apalagi cara menyembuhkannya(karena saya bukan sarjana COVID-19 lulusan Universitas Whatsapp hehe).
Kali ini penulis akan membahas mengenai fenomena pendidikan di tengah pandemi yang katanya(kata siapa ya hehe) malah memasuki fase pendidikan sesungguhnya. Mengapa demikian?Pendidikan formal harus terhenti sementara demi mengontrol kurva penularan virus corona di Indonesia. Namun kegiatan pembelajaran harus tetap berjalan sesuai dengan kemampuan setiap instansi pendidikan. Sebagian besar instansi mengoptimalkan teknologi daring atau pembelajar jarak jauh melalui aplikasi seperti, google classroom, zoom, dsb. Sehingga para siswa tetap bisa belajar di tengah karantina ini. Tentunya dalam pengawasan orang tua. Pertanyaannya adalah apakah orang tua benar-benar mengawasi? apakah pendidikan harus selalu bersumber dari sekolah? apa yang terjadi jika sekolah menghentikan pembelajaran jarak jauh? apa yang dilakukan orang tua untuk tetap menjalankan pendidikan untuk anaknya? Nah! ini yang akan kita bahas!
Mengutip ungkapan Mas Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dalam wawancara bersama liputan6.com yang mengatakan "Apakah anda sebagai Ayah bahwa tugas mendidik anak itu hanya kepad istri dan tugasnya Ayah hanya mencari nafkah? Kalau itu Anda, mohon diperbaiki paradigma anda, saya harap akan lebih banyak orang tua mendidik dan lebih banyak guru yang menjadi orang tua di kelas," pungkas Nadiem dalam sebuah acara di Kemdikbud, Jakarta, Selasa (3/12/2019).ungkapan yang begitu tajam terlontar untuk para kepala pendidik dalam sebuah instansi keluarga yaitu seorang Ayah. Hal ini menjadi begitu konteks dengan keadaan saat ini.
Terlepas dari berbagai hal seperti administrasi, diperlukan pemahaman yang bijak bagi orang tua untuk memahami bahwa sekolah hanya menjadi fasilitas penunjang pendidikan. Karena pendidikan sesungguhnya adalah Rumah. saat inilah waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri dan memaksimalkan keadaan, sudah sejauh mana para orang tua mendidik anak-anaknya karena saat ini sebagian besar orang tua sedang berada di rumah.
Harapan semua insan jikalau pandemi ini berlalu banyak hikmah yang diserap. kalaupun setiap pasca bencana biasanya akan ada new normal(normal yang baru), semoga itu normal yang positif.Terimakasih sudah berkunjung.sampai jumpa di lintasan waktu yang akan datang.x
x
x
Semoga bermanfaat
BalasHapusMantep paaaa top lah
BalasHapusmantap pak arif. semoga sehat selalu pak. aamiin.
HapusGood....
BalasHapusMantap broooo
Hapuslanjutkan dn d tunggu tulisan sambungannya
BalasHapusSiaaap pak 👍
BalasHapus