Teknologi Bahasa


Bahasa merupakan salah satu alat yang fundamental dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien. Bahkan, bahasa membawa kita sampai kepada peradaban mutakhir seperti sekarang ini. Mengapa demikian?

Mari sesekali menyelami pikiran kita lebih dalam hanya untuk sekedar menyadari bahwa jika tanpa bahasa, mungkinkah kita masih bisa berpikir dan bernalar?
Jika Tuhan tidak menciptakan LAD(Language Acquisition Device), apa yang bisa kita pikirkan?
Alat pemerolehan bahasa atau LAD merupakan alat untuk memproses simbol-simbol bahasa. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mempelajari berbagai bahasa. Dalam tingkatan dasar, masyarakat Indonesia biasanya hanya mempelajari 3-4 bahasa, diantaranya:
Bahasa pertama yakni bahasa ibu(biasanya bahasa ibu identik dengan bahasa daerah), bahasa kedua yakni bahasa nasional, dan bahasa ketiga yakni bahasa Spiritual yakni bahasa Arab/ibrani/sansekerta. Kemudian di awal milenium, bahasa Inggris menjadi bahasa yang wajib diajarkan sejak dini di Indonesia.

Lalu bahasa mana yang sering kita gunakan  dalam 
proses berpikir dan bernalar?
Intensitas penggunaan bahasa itu sendiri yang dengan sendirinya akan berfungsi sebagai sarana berpikir. Namun dalam kondisi-kondisi emosional tertentu, seperti dalam keadaan marah dan kaget biasanya bahasa pertama yang digunakan karena bahasa pertama mendiami alam bawah sadar kita yang terkadang muncul di luar kendali pikiran.

Ada pepatah mengatakan "baik buruk manusia bisa dilihat dari cara dia berbahasa". Sejalan dengan apa yang kita bahas di atas bahwa bahasa adalah produk dari proses berpikir manusia. Sehingga kalimat tersebut menginterupsi kita untuk memaksimalkan daya pikir dan nalar agar menghasilkan pemikiran-pemikiran yang berkualitas dan menginspirasi banyak orang sebagai bentuk rasa syukur atas  berkah bahasa yang dianugrahkan Tuhan kepada kita.

Semoga bermanfaat.
Salam Takjim.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer